JAKARTA, iNews.id – Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto meminta Partai Demokrat bergandengan tangan menyelamatkan Indonesia dari jebakan middle income atau kelas menengah. Hal itu disampaikan Airlangga saat bertemu dengan Ketua Dewan Gedung Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat di Cikeas, Bogor, Sabtu (29/4/2023).
“Tahun depan kita bentrok bukan ideologi, bukan soal kekuasaan, tapi negara kita, bisakah kita menjadi negara yang bebas dari medium income trap, menjadi negara maju,” kata Airlangga saat jumpa pers. usai pertemuan di kediaman SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023). Menurut Airlangga, persimpangan menghadapi jebakan kelas menengah hanya bisa dihadapi Indonesia jika semua pihak bisa bekerja sama.
“Persimpangan ini harus kita lalui hanya dengan bekerja sama. Tidak bisa hanya satu partai yang bekerja. Atau partai pemenang pemilu bisa bekerja sendiri, itu tidak mungkin,” kata Airlangga.
Menko Perekonomian menambahkan, Partai Golkar telah menawarkan kepada partai politik lain untuk bekerja sama mengatasi jebakan pendapatan menengah demi kemajuan Indonesia. Tegasnya, silaturahmi dengan Presiden ke-6 RI ini sekaligus menjadi bukti bahwa meski posisi Golkar dan Demokrat berbeda dalam berkoalisi, namun tujuan keduanya sama, yaitu untuk kemajuan dan kesejahteraan. -keberadaan rakyat. Orang Indonesia.
Saat ini, Golkar tergabung dalam Gabungan Indonesia Bersatu (KIB) bersama Parti Amanat Nasional (PAN) dan Parti Pembangunan Bersatu (PPP). Sementara itu, Partai Demokrat bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Nasdem menyepakati Gabungan Perawan.
“Mari bersama-sama, jabatan belum tentu sama, belum tentu satu jabatan, tapi yang paling sulit adalah dalam jabatan yang berbeda kita memiliki tujuan yang sama, untuk kemajuan dan kesejahteraan,” ujarnya. Airlangga.
Ketua Golkar itu menegaskan, kesatuan politik pasca pemilu sangat penting. Menurutnya, persatuan pasca pemilu tidak akan terjadi jika tidak dimulai sebelum pemilu 2024 digelar. “Perbedaan kita hanya pada 14 Februari, ketika orang mencoblos, mencoblos, setelah itu kita kembali bersama,” kata Airlangga.
Airlangga mengaku dirinya dan Partai Demokrat sepakat pemilu 2024 harus dilaksanakan dengan suka cita. Baik Golkar maupun Demokrat sepakat bahwa pemilu tidak boleh memecah belah rakyat dan negara Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki sejarah kelam akibat konflik ideologi yang merenggut banyak nyawa. Airlangga Hartarto menilai filosofi Golkar sejajar dengan Partai Demokrat.
Airlangga kemudian membahas kebersamaan dengan Demokrat semasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2004 hingga 2014. “Partai Golkar memiliki filosofi yang sama dengan Demokrat. Sebelumnya dikatakan bahwa Golkar dan Partai Demokrat pernah bersama pada tahun 2004 hingga 2014, dan tentunya kebersamaan ini memiliki sejarah yang kita sama-sama pahami dan pahami,” ujar Airlangga. Airlangga menjelaskan, kedua pihak juga sepakat bahwa pilkada bukanlah ajang menang-menang. Namun, kebersamaan diperlukan untuk membangun negara. “Kita Indonesia Raya, kita tidak seperti Amerika. Demokrasi Barat adalah demokrasi yang menang dan mengambil semuanya, sedangkan kita adalah demokrasi Pancasila jadi siapa pun yang menang, mari bersama-sama membangun negara,” kata Airlangga.
Airlangga berharap suasana politik di Indonesia seperti kompetisi olahraga yaitu bagaimana membangun tim yang kuat tidak hanya dari tim pemenang, tetapi partisipasi semua tim.
“Sama seperti pertandingan voli tadi misalnya. Ketika ada juara, pembentukan timnas bukan dari juara itu sendiri, semua tim harus dibentuk. Nah, kebetulan saya juga ikut wushu, jadi saya tahu sportivitas itu apa, yang penting tim kuat. Toh kita sudah masuk Sea Games. Dan saya tahu bagaimana menyanyikan lagu Indonesia Raya di _multievent,” ujarnya.
“Nah, kita ingin politik bernuansa seperti itu. Sehingga kita benar-benar partai politik yang berbahagia, bukan partai politik yang memecah belah bangsa ini, karena yang paling kita khawatirkan adalah bangsa ini terbelah oleh politik identitas. ekonomi ada istilah bekas luka “Ada luka yang dalam. Demikian juga politik, ada bekas luka, luka yang dalam dan tidak akan sembuh dalam waktu dekat,” ujarnya.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengakui kehadiran Airlangga bersama jajaran elit Partai Golkar merupakan bagian penting dari komunikasi produktif untuk mencari solusi permasalahan negara. AHY pun sependapat dengan Airlangga bahwa pemilukada tidak boleh menimbulkan perpecahan atau bentrok sengit antar sesama umat. “Kami akan menentang sekeras-kerasnya, baik itu radikal sayap kanan maupun sayap kiri, apapun yang hanya ingin menghancurkan persatuan di negara kami,” kata AHY.
Ketua Demokrat itu menegaskan, dalam politik, sampai saat ini apapun bisa terjadi, apakah Demokrat masuk Golkar, atau Golkar masuk Demokrat. “Dalam politik, seperti dalam kehidupan, semuanya mungkin. Namun, semangat yang kami ciptakan sebelumnya adalah menghormati sikap dan sikap politik seperti saat ini,” tegas AHY.
Editor: Yudistiro Pranoto