BANTUL, iNews.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Uno melanjutkan kunjungan kerjanya ke Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengikuti Workshop Kreatif Kabupaten/Kota (KaTa) 2023 di Dewan Parasamya, Bantul , Minggu (28/5) /2023).
Dalam kesempatan itu, Menteri Seni Rupa dan Desain Sandiaga mempraktekkan pembuatan batik khas Bantul, Nitik Batik, bersama Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Nama Batik Nitik sendiri berasal dari bahasa Jawa “nitik” yang berarti menaruh titik.
Ribuan titik berbaris membentuk pola. Pola ini bukan serat atau ukiran tetapi bertitik. Motif Batik Nitik terdiri dari ribuan titik yang disusun dan diukur sedemikian rupa membentuk ruang, sudut, bidang geometris, bentuk bunga, daun, sulur, dan garis panjang yang mengandung makna keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan dan alam.
Menparekraf Sandiaga mengatakan, Batik Nitik ini telah menarik perhatian pasar internasional. Pasalnya, dalam ASEAN Tourism Forum (ATF) beberapa waktu lalu, Batik Nitik terpilih sebagai busana resmi para anggota delegasi yang hadir.
“Mulai tahun 2023, ATF (panitia) akan memilih pakaian untuk perwakilannya dan merupakan karya asli Kabupaten Bantul yaitu Batik Nitik yang telah didaftarkan hak kekayaan intelektualnya dan tentunya memiliki kelebihan tersendiri,” ujar Sandiaga.
Dalam kesempatan tersebut, Menbang Sandiaga juga mengapresiasi kerjasama yang baik antara Pemkab Bantul dengan komunitas kreatif lokal dalam upaya meningkatkan kualitas sektor kreatif kreatif di Bantul yang mengutamakan subsektor kerajinan, fashion dan kuliner. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan Bantul dalam seleksi UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
“Kita doakan yang terbaik, karena Bupati beserta jajarannya bersama seluruh masyarakat dan penggiat ekonomi kreatif bersatu padu mendukung ekosistem ini. Memang kalau kita melihat Bantul, itu adalah bagian besar dalam menciptakan peluang bisnis di bidang ekonomi kreatif dan penciptaan lapangan kerja, yang kita targetkan pada tahun 2024 (ada) 4,4 juta pekerjaan. Banyak yang mengeluhkan mencari pekerjaan itu sulit tapi dengan ekonomi kreatif kita bisa bangkit,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menambahkan, Bantul siap mendukung terciptanya 4,4 juta lapangan kerja pada 2024.
“Ekonomi kreatif memang sudah menjadi budaya masyarakat Bantul. Hal ini terlihat dari kontribusi terbesar terhadap struktur PDB (Produk Domestik Bruto) kita yaitu ekonomi kreatif,” ujar Halim.
Dalam workshop ini, Menparekraf Sandiaga didampingi Staf Khusus Menparekraf Bidang Keamanan Destinasi dan Isu Strategis Pariwisata, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Deputi Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam; Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hariyanto; Direktur Tata Kelola Pariwisata dan Destinasi Berkelanjutan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indra Ni Tua; dan Plt Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Perjuanganinangin
Editor: Yudistiro Pranoto