JAKARTA, iNews.id – Mal Blok M pada era 80-an, 90-an, dan 2000-an menjadi pusat perbelanjaan yang menjadi incaran anak muda. Pusat bisnis yang dibangun di atas lahan seluas 3,5 hektar ini memiliki posisi strategis di Jakarta Selatan dan menjadi tempat yang wajib dikunjungi anak gaul metropolitan.
Pada masa jayanya, Mal Blok M yang hadir dengan konsep one stop shopping dan terhubung dengan fasilitas terminal menyediakan berbagai kebutuhan anak muda, mulai dari baju, kaset musik, makanan tradisional hingga makanan cepat saji. Kawasan ini dikenal sebagai ‘Lokasi Mejeng’ oleh anak muda yang datang hanya untuk nongkrong dan mencari hiburan.
Kini Mal Blok M sudah mulai terlihat sepi dan ditinggalkan pengunjung. Hiruk pikuk para pedagang yang dulu saling berteriak-teriak kini sudah tidak terdengar lagi. Mall ini hanya menyisakan beberapa lapak pedagang yang masih hidup dan banyak lapak yang tutup seperti mall yang hampir tidak berpenghuni.
“Setelah membayar sewa adalah salah satu alasan untuk terus bertahan dan membuka lapak”, ujar salah seorang pedagang yang masih bertahan.
Saat ini, hanya sedikit orang yang datang ke Mal Blok M, bahkan mayoritas datang hanya untuk pergi ke terminal.
Mal Blok M sepi sejak dua department store ikonis mal itu memilih hengkang. Selain itu, tingginya harga sewa dan perubahan perilaku belanja masyarakat yang memilih berbelanja online membuat Mal Blok M yang populer di kalangan anak muda saat itu semakin sepi pengunjung.
Editor: Yudistiro Pranoto